Panduan Langkah demi Langkah: Membuat Baterai Lithium 36V dari Awal
Baterai litium menjadi semakin populer karena kepadatan energinya yang tinggi dan masa pakai yang lama. Jika Anda ingin membuat baterai litium 36V sendiri dari awal, panduan langkah demi langkah ini akan memandu Anda melalui prosesnya. Membuat baterai lithium memerlukan perhatian yang cermat terhadap detail dan tindakan pencegahan keselamatan, jadi penting untuk mengikuti setiap langkah dengan cermat.Pertama dan terpenting, kumpulkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan sebelum memulai proses konstruksi. Anda memerlukan sel baterai litium, sistem manajemen baterai (BMS), strip nikel, alat las titik, besi solder, tabung heat shrink, dan wadah baterai. Sangat penting untuk memastikan bahwa semua komponen berkualitas tinggi dan kompatibel satu sama lain.Langkah pertama adalah menentukan kapasitas baterai yang diinginkan. Ini akan tergantung pada kebutuhan spesifik Anda dan aplikasi yang dimaksudkan. Setelah Anda menentukan kapasitasnya, hitung jumlah sel baterai litium yang dibutuhkan. Setiap sel biasanya memiliki tegangan nominal 3,6V, jadi untuk baterai 36V, Anda memerlukan sepuluh sel yang dihubungkan secara seri.Selanjutnya, siapkan sel baterai dengan menyolder strip nikel ke terminalnya. Strip ini akan berfungsi sebagai sambungan listrik antar sel. Penting untuk memastikan bahwa strip nikel terpasang dengan aman ke terminal untuk mencegah sambungan yang longgar.Setelah menyiapkan sel baterai, saatnya menyambungkannya secara seri. Hubungkan terminal positif satu sel ke terminal negatif sel berikutnya menggunakan strip nikel. Ulangi proses ini hingga semua sel terhubung dalam konfigurasi seri. Periksa kembali sambungan untuk memastikan sambungan aman dan sejajar dengan benar.Setelah sel tersambung secara seri, saatnya menyambungkan BMS. BMS bertanggung jawab untuk memantau dan menyeimbangkan tegangan sel individual, serta melindungi baterai dari pengisian atau pengosongan yang berlebihan. Ikuti instruksi pabriknya untuk menghubungkan BMS ke sel baterai. Ini biasanya melibatkan penyolderan kabel dari BMS ke terminal positif dan negatif baterai.Setelah menyambungkan BMS, saatnya mengamankan baterai di dalam wadah. Penutup harus terbuat dari bahan non-konduktif untuk mencegah korsleting yang tidak disengaja. Tempatkan unit baterai di dalam wadahnya dan pastikan terpasang dengan benar. Gunakan sekrup atau pengencang lainnya untuk mengencangkan unit baterai pada tempatnya.Terakhir, saatnya mengisolasi baterai untuk memastikan keamanan dan mencegah korsleting yang tidak disengaja. Gunakan pipa heat shrink untuk menutupi terminal dan sambungan yang terbuka. Berikan panas pada pipa menggunakan heat gun atau pengering rambut untuk mengecilkannya dan membuat segel rapat di sekitar sambungannya.Setelah baterai diisolasi, baterai siap digunakan. Namun, penting untuk diingat bahwa baterai litium bisa berbahaya jika salah penanganan atau penggunaan yang tidak tepat. Selalu ikuti pedoman keselamatan dan konsultasikan dengan ahlinya jika Anda memiliki keraguan atau kekhawatiran.
Seri | Tegangan Litium | Tegangan LiFePO4 |
1S | 3.7V | 3.2V |
2S | 7.4V | 6.4V |
3S | 11.1V | 9.6V |
4S | 14.8V | 12.8V |
5S | 18.5V | 16V |
6S | 22.2V | 19.2V |
7S | 25.9V | 22.4V |
8S | 29.6V | 25.6V |
9S | 33.3V | 28.8V |
10S | 37V | 32V |
11S | 40.7V | 35.2V |
12S | 44.4V | 38.4V |
13S | 48.1V | 41.6V |
14S | 51.8V | 44.8V |
15S | 55.5V | 48V |
16S | 59.2V | 51.2V |
17S | 62.9V | 54.4V |
18S | 66.6V | 57.6V |
19S | 70.3V | 60.8V |
20an | 74V | 64V |
21S | 77.7V | 67.2V |
22S | 81.4V | 70.4V |
23S | 85.1V | 73.6V |